Pegiat KIM Kota Surabaya harus EKSIS!
![]() |
MENUNGGU. (Karya : Mahfud - KIM MESEM Surabaya) |
Apa itu KIM? Warga yang bertanya saya minta browsing mencari di google, hasil yang ditemukan adalah sosok si Kardhasian Montok yang sexy itu. Kujawab lugas, bukan! Coba browsing lagi kata saya. Kali ini ada tokoh politikus tambun asal Korut yang "katanya" sedang perang dingin dengan Trump Presidennya Kardhasian. Hah.... Bingung, menjelaskan apa itu KIM yang merupakan singkatan dari kelompok informasi masyarakat. Dimana sejak awal gabung organisasi ini, ingin sekali saya perkenalkan kepada khalayak. KIM didefinisikan sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang bergerak di bidang informasi dan komunikasi publik. Tugasnya adalah memberikan berbagai informasi terbaru kepada masyarakat, baik info layanan publik maupun regulasi baru dari pemerintah. Sebaiknya juga menjadi komunikator dua arah, baik dari keluhan masyarakat ke pemerintah maupun sebaliknya. Jadinya KIM mirip banget legislator/anggota Dewan yang menyerap inspirasi masyarakat dan mencari solusinya.
Nah....... bagaimana KIM bisa tumbuh berkembang. Kalau sesuai Peraturan Menteri Nomor 08/PER/M.KOMINFO/06/2010, Tanggal 1 Juni 2010, tentang Pedoman Pengembangan dan Pemberdayaan Lembaga Komunikasi Sosial, sebagai dasar utama lahirnya KIM. Organisasi ini tumbuh berkembang dari, oleh dan untuk masyarakat. Pemerintah hanya mendorong dan memberikan pembinaan, selesai. Tapi tuntutan menambah nilai tambah di masyarakat juga di sematkan di Peraturan ini. Jadinya tugas KIM yang kalah populer jika dibandingkan dengan Kardhasian dan Presiden Korut saat kita cari di -googling, sangat beraattttt!
![]() |
Penang oh Penang.. (Karya : Rizki R. - KIM SWARAGUNA) |
Ada Solusi ?
Sebelum kita bahas solusi, saya ingin bertanya? Mudah jualan kue yang sudah terkenal dipasaran atau kue baru yang belum ternama? Kalau jawabnya adalah mudah jualan kue yang sudah terkenal. Mari kita lanjutkan membaca. Kalau jawabnya mudah menjual kue yang belum terkenal, maka anda bisa berhenti membaca ulasan saya berikutnya.
Kalau KIM adalah kue yang tidak terkenal. Pikiran pertama yang saya lakukan adalah bagaimana menguatkan merk KIM itu sendiri. Asumsinya, kalau sudah dikenal maka KIM akan seperti kue yang mudah untuk menjualnya. Apa yang kemudian jadi strategi saya :
1. Membuat warga bergantung pada KIM. Langkahnya adalah libatkan seluruh relawan yang ada di masyarakat menjadi pegiat KIM. Ada Tim Penggerak PKK, ada aktifis Karang Taruna, jadikan pejabat RT/RW/LPMK (dulu LKMD) sebagai pegiat KIM. Jadikan Pekerja Sosial, Kader Olahraga Tradisional, Kader Lingkungan, Kader Pemberdayaan Masyarakat, Kader BPJS, Bunda PAUD, Pengelola Obyek Wisata Lokal sampai Pejabat Pemerintah ataupun yang sudah pensiunan PNS jadi Penggerak KIM. Efeknya saat ini hampir semua lini kehidupan warga Surabaya sudah dimasukin virus KIM. Ada yang bertanya kalau gaptek bagaimana? Ini bisa jadi masalah namun bisa diminimalisir kelak.
2. Jangan buat Para Pegiat KIM bergantung sangat pada APBD maupun APBN. Mengapa? Karena dana dari sana sangat sedikit dibanding proyek yang akan dikerjakan oleh pegiat KIM untuk memberdayakan masyarakat. Mari kita belajar menjual potensi wilayah kita masing-masing lewat proposal yang keren untuk diajukan dana CSR yang miliaran bahkan trilyunan nilainya saat kita berhasil menggaetnya. Yang minat mari kita buat kelas khusus tentang ini jikalau dibutuhkan. (jarpri Cak Boni Surabaya).
3. Yang tak kalah penting adalah KIM Surabaya harus EKSIS sehingga mencari CSR lebih mudah dan murah. Tanpa harus promosi jutaan bahkan ratusan juta. Lewat jalur berkegiatan dan berkomunitas tentunya dengan siapapun juga. Alhamdulillah saya yang cuma wong ndheso bisa sampai ke negeri Jiran pada 2017 lalu. Jangan mengira untuk eksis mudah! Anda salah besar !!!!!????
4. Jangan bilang sapa" yaa... saat mulai belajar eksis pada tahun 2011 saya sempat belajar tentang Karang Taruna Prestasi Nasional dengan keliling ke pegiat Kartar di 6 kota / kab. Pulau Jawa - Bali dengan uang saku hasil pemberian seorang kawan yang menjadi lurah kala itu. Kedua karena tidak Percaya Diri pada tahun 2015, saya pernah menolak tawaran untuk diusulkan mendapat penghargaan yang sama dengan saat ini. Alasan saya menolak karena belum ada karya yang jelas di masyarakat kala itu.
Terakhir KIM harus EKSIS!
Karenanya sebagai Ketua Forum KIM Kota Surabaya. Dimana masa tugas kepengurusan saya yang awal tahun depan segera habis masa kerjanya. Harus membuka jalan untuk mengawali EKSISTENSI KIM khususnya kepada Walikota Surabaya. Insha Allaah sejak tahun 2010 belum ada Pegiat KIM yang mendapatkan Penghargaan dari Walikota Surabaya di HJKS. Bagaimana pendapat anda? (BNPY)
Terakhir KIM harus EKSIS!
Karenanya sebagai Ketua Forum KIM Kota Surabaya. Dimana masa tugas kepengurusan saya yang awal tahun depan segera habis masa kerjanya. Harus membuka jalan untuk mengawali EKSISTENSI KIM khususnya kepada Walikota Surabaya. Insha Allaah sejak tahun 2010 belum ada Pegiat KIM yang mendapatkan Penghargaan dari Walikota Surabaya di HJKS. Bagaimana pendapat anda? (BNPY)
Komentar
Posting Komentar