Kecamatan Lakarsantri tempat lahirnya Sawunggaling

Gambar Tampak Depan areal makam Sawunggaling (dok. nongklekaza)
Menuliskan apa yang sudah kita lakukan dimasa lampau sebenarnya suli-sulit mudah.Termasuk merajut ulang dari berbagai data, pengalaman mBlancang Surabaya di tahun 2017 lalu. Sambil mengayuh sepeda angin berkeliling ke 31 titik sejumlah kecamatan yang dimiliki kota besar macam Surabaya. Kemudian di masing-masing titik tadi kita harus menyampaikan materi perkenalan tentang organisasi sosial kemasyarakatan yang belum populer di telinga masyarakat. Sabar menjelaskan apa itu kelompok informasi masyarakat atau yang sering disebut KIM. Dan secara keseluruhan acara bersepeda angin yang kami beri tajuk mBlancang (blakraan / pergi dari satu titik ke titik lain) diberi tenggat waktu 24 jam harus sudah kelar. Melelahkan secara fisik, butuh konsentrasi tinggi waktu berorasi dan banyaknya kendala dilapangan membuat mental harus terjaga tidak rapuh.

Pada edisi kunjungan ke titik kesembilan, langkah roda sepeda gunung yang saya tumpangi mulai melewati batas kelurahan Lontar masuk ke wilayah kelurahan Lidah Wetan. Perbatasan antara kecamatan Sambikerep dengan Lakarsantri. Dua areal yang secara demografi mirip dan identik. Masih banyaknya ruang terbuka hijau dan tanah produktif bagi para petani lokal untuk memperpanjang hidupnya. Suatu kawasan di Surabaya Barat yang tipikal masyarakatnya masih berpegang teguh pada tradisi dan budaya leluhurnya. Unik, menarik dan misterius. Misterius karena di sessi penulisan judul ini, saya sempat dua bahkan tiga kali mengulang karena dokumen yang tersimpan tiba-tiba terhapus hilang. Hasil begadang menulis dari berbagi sumber seperti tidak berbekas. Membuat saya sempat enggan untuk menulis ulang.

Setelah berjeda hingga delapan jam, akhirnya mood menulis blog ini mulai kembali. Sisi menarik dari kisah ini karena bahasan tentang sisi lain Surabaya, kebetulan konten lokaol dari Lakarsantr, adalah Sawunggaling. Sekaliber Walikota Surabaya almarhum Sunarto Sumoprawiro dengan bangga menyebut identitasnya sebagai Arek asli Suroboyo keturunan Sawunggaling. Walikota yang akrab disebut Cak Narto ini mem-branding dirinya dengan tokoh bernama Sawunggaling juga bukan tanpa alasan. Saya belum berani menyimpulkan apakah tokoh Sawunggaling ini benar adanya, sebagai tokoh nyata yang pernah hidup dan mewarnai sejarah kota Surabaya. Lalu benarkah legenda Sawunggaling ini berkorelasi kuat dengan makam yang terletak di jalan Lidah Wetan gg. III atau populer disebut gg. Sawunggaling oleh warga setempat.

Karena banyak versi yang beredar di masyarakat soal Sawunggaling dan sepak terjangnya selama hidupnya. Bagaimana diceritakan keterikatan biologisnya dengan salah satu pimpinan kota Surabaya di masa lampau, yaitu Adipati Jayengrono. Kadipaten Surabaya saat itu   meliputi daerah yang sekarang bernama kabupaten Gresik, Mojokerto dan Sidoarjo. Saya tidak akan mendalami kisah Sawunggaling, karena keterbatasan literasi yang menjadi sumber sahih. Alasan lain karena saya ingin  fokus  bercerita  suka-duka menunggang sepeda angin 24 jam non-stop. Mempromosikan KIM dan membuatnya  layak jual kepada pihak Kampus, BUMN maupun perusahaan swasta. Mengapa layak (dapat CSR)? Karena KIM sesuai fungsinya adalah organisasi yang tugas utamanya membahas konten lokal dan potensi wilayah dimana KIM berada. 

Sama seperti fakta di kecamatan Sambikerep, menggiatkan KIM di wilayah Surabaya Barat tidak mudah. Kecamatan Lakarsantri yang terdiri dari enam kelurahan, antara lain : Jeruk, Bangkingan, Sumur Welut, Lakarsantri, Lidah Kulon dan Lidah Wetan. Memiliki luas 18,99 km2 dengan populasi 53472 jiwa. Jumlah pelakunya terdaftar ratusan orang. Sangat minim peran serta masyarakatnya untuk mau membentuk KIM. Saat fungsi sosialisasi secara masif sulit kami aplikasikan. Maka kunjungan perorangan ke salah satu tokoh TP PKK kelurahan Bangkingan menjadi salah satu solusi. Ratri Shanti Setyowati nama tokoh PKK ini yang berhasil kami kunjungi untuk sekedar berbagi info tentang serta harapan kedepan agar masyarakat Lakarsantri mau membentuk organisasi macam KIM. Apa di tempat anda juga sama? (BnPY)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kecamatan Sukomanunggal jantungnya kota Surabaya

Teluk di Kecamatan Asemrowo yang membuat Keder Singapura