Kecamatan Sukomanunggal jantungnya kota Surabaya

Heri (TKSK) membuka acara (foto : Riyan)
Setelah jeda untuk melaksanakan sholat dhuhur  sejenak, bermunajat untuk kelancaran even Mblancang Suroboyo tahun 2017. Kemudian saya bergegas menyiapkan diri. Melanjutkan perjalanan selepas dari kantor kecamatan Asemrowo. 

Perlahan saya mulai mengayuh kembali sepeda angin dengan semangat. Kali ini suasana sedikit berbeda.  Jalur  berangsur memasuki perkampungan. Suhu siang itu berkisar 36 hingga 37 derajat celsius. Saat melewati jalan Asem Raya, lalulintas macet sebentar di perlintasan kereta api jalur utara. Kemudian rute berlanjut ke Asem Mulya dan keluar di jalan yang lebih lebar. Plang hijau menunjukkan nam Tambak Mayor Utara. 

Menuju Kecamatan Tandes (foto : Anof)
Tak sampai lima menit roda sepeda melintas di jalan Raya Tanjungsari, Sukomanunggal dan Banyu Urip. Lalu bergeser ke arah timur, melewati kolong Jembatan layang ruas Tol Perak - Waru. Dengan kecepatan 40 km / jam sepeda memasuki jalan Simo Mulyo I. Tepat di GOR Cak Roekoen lalulintas tiba-tiba macet. Perjalanan masih jauh, dari 31 kecamatan rombongan kami baru singgah di tiga kecamatan, beranjak pada titik ke empat.   

Sempat saya lirik speedometer akan menembus empat kilometer jauhnya dari venue sebelumnya. Saya memperlambat kayuhan dan mulai memasuki halaman kantor kecamatan berada di jalan Simomulyo I, no. 31. Suasana masih lenggang. Hanya tampak pemateri perempuan dari Bidadari, Mak Riri yang berkampanye agar masyarakat sadar akan bahaya kanker rahim dan payudara.

Ada enam kelurahan di kecamatan Sukomanunggal. Terdiri dari kelurahan Sukomanunggal, Simomulyo, Tanjungsari, Sono Kuwijenan, Putat Gede dan paling akhir adalah kelurahan Simomulyo Baru. Luasan areanya adalah 9,23 km2 dengan populasi mencapai 116484 jiwa. Kalau kita lihat dari atas posisi Sukomanunggal tepat di jantungnya kota. Berada tepat di tengah-tengah peta Surabaya. 

Menjadi salah satu exit tol Perak - Waru. Dimana jalan keluar masuk tol ini ada di wilayah kelurahan Simomulyo Baru. Bergerak ke arah timur ada Pasar Simo yang buka 24 jam. Sukomanunggal juga memiliki gelanggang olahraga "Cak Roekoen". Dengan paket lengkap seperti ini, seharusnya warga bisa menggeliat dan tumbuh berkembang industri kreatif dan dunia olahraganya.

Pelaku UKM binaan Pemkot ratusan jumlahnya. Mereka berkembang sejalan diselenggarakannya ajang Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda. Untuk pegiat KIM di wilayah Kecamatan didominasi anak muda. Aktivis karang taruna banyak yang berkiprah di kegiatan diseminasi informasi. Bahkan KIM Simo Mulyo Baru mengemas aktivitas pengurusan surat pengantar RT/RW berbasis aplikasi digital.

Inovasi keren, meski masih taraf ujicoba. Saat pengenalan awal ke publik, mereka sempat mendatangkan staf Dispendukcapil. Sementara itu kelebihan lain adalah keberadaan gelanggang olahraga Cak Roekoen. Mulai dari pertandingan sepak bola, voli, badminton hingga adu love birds berlangsung sukses disini. Sayang akses jalan masuk ke gelanggang, membuat siapapun yang lewat merasa tak nyaman. 

Bagaimana menurut anda? ( BnPY)




Komentar

  1. Mantafft....
    Akses jln masuk Simo rukun sempit & sering macet
    Kedepan akan di bangun jalan kembar tepat di atas kali rolak rukun.

    BalasHapus
  2. Mantafft....
    Akses jln masuk Simo rukun sempit & sering macet
    Kedepan akan di bangun jalan kembar tepat di atas kali rolak rukun.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teluk di Kecamatan Asemrowo yang membuat Keder Singapura